PROSES SSRnB menuju #JFW2014

Pada postingan sebelumnya kami sudah pernah menyinggung tentang karnaval Jogja Fashion Week 2014 di jalan Malioboro tanggal 22 Juni 2014 lalu. Meskipun demikian, pada postingan kali ini kami secara eksklusif akan bercerita tentang perjalanan kami mengikuti karnaval tersebut. Berikut ini kisahnya. 

Persiapan untuk mengikuti karnaval ini telah kami lakukan sejak bulan Maret 2014. Tahap pertama kami mendapatkan undangan resmi dari Dinas Pariwisata Kota DIY mengenai keikutsertaan kami dalam karnaval yang diadakan Juni 2014 ini. Setelah menerima undangan tersebut, SSRnB mulai menghubungi #RnBschuler yang ingin terlibat mempersiapkan karnaval. Kami melakukan semacam brain storming guna menentukan desain kostum yang akan dibuat. 

Berita baik berhembus dari Dinas Pariwisata, kami diminta untuk membuat proposal yang mengandung konsep dan desain kostum yang akan kami kenakan dalam karnaval. Kebetulan tahun 2014 ini JFW bertemakan INDONESIA, lalu kami mendapatkan subtema KALIMANTAN. Dengan penuh semangat kami menyusun proposal tersebut agar terpilih dan didanai oleh pihak Dispar. 

Alhamdulillah, puji syukur selalu kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Proposal kami berhasil lolos. Dari 40 proposal yang masuk, diseleksi menjadi 20 proposal saja dan kami termasuk di dalam 20 besar tersebut. tahapan selanjutnya adalah presentasi proposal untuk menentukan kelayakan konsep dan realistis atau tidaknya desain kostum untuk diwujudkan dan didanai. Kami langsung rapat di SSRnB dan terpilihlah 6 orang #RnBschuler yang berpotensi menyukseskan proposal kami. Keenam orang itu adalah: Topik Pamungkas, Faturrahman Ramadhan, Arijal Wildan, Ozzy Azzura, Sundari, dan Fransiska Nia. Mereka mempersiapkan bahan presentasi dengan serius dan penuh semangat meskipun kak Reya dan kak Bima tidak dapat mendampingin karena pada Awal April Reya&Bima bekerja untuk event MTQ Lampung. 

Berkat presentasi yang luar biasa dari tim SSRnB, proposal kami LOLOS dan didanai senilai 4 JUTA Rupiah dari pihak Dinas Pariwisata Kota Jogja. Sungguh suatu stimulan yang ampuh untuk memacu kami lebih semangat dan percaya diri. 
Akhir April kami mulai membuat tim artistik untuk penggarapan kostum dipandu oleh kak Bima dan kak Reya yang telah selesai menunaikan ibadah seni di Lampung. 

Berikut ini dokumentasi kami dalam berproses menuju #JFW2014:

Fatur yang sedang berkonsentrasi memotong pola kostum

Wildan mulai konsentrasi membuat alas kaki penari Mandau

cewek perkasa yang berani mengolah bambu sebagai rangka sayap kostum (Vina dan Indah)

Dedi dan Topik memulai proses mengecat meski menjelang malam
Tim artistik SSRnB menikmati setiap proses yang harus kami lewati. Mulai dari menggambar pola, memotong, mengelem, mengecat, dan menggorok bambu. Kami jalani proses ini sebagai proses menuju ilmu yang tak ternilai harganya :)

Ndaru dan Bangkit bekerjasama menyelesaikan kostum Hudoq

Topik berkonsentrasi penuh saat mengulaskan cat

hasil jadi bagian-bagian kostum Hudoq

Meski lelah kami tetap bergembira karena teman-teman #RnBschuler selalu menebar kegembiraan. Kerja kami tidak terlalu kami forsir, yang penting target kami tercapai, santai tapi pasti. Kami sering meluangkan waktu untuk sharing di sela garapan kostum. 

Selfie dulu di sela garapan biar gak STRESS hehe

Kami merasa proses mewujudkan kostum ini bukan semata-mata kepentingan owner SSRnB, akan tetapi kepentingan semua anggota keluarga SSRnB. Karena ketika kami berhasil tampil maksimal dan memukau nama SSRnB akan lebih membahana, sehingga kami akan terus belajar dan menambah ilmu dari event2 yang berdatangan karena kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi SSRnB di bidang SENI. 

Kak Bima dengan bahagia dan bergaya mulai melukis mahkota

Dedi dan Wildan lega saat melihat mahkota selesai digarap

Kostum yang kami siapkan berjumlah 25 kostum. Akan tetapi 1 kostum minimal terdiri dari 2 bagian, sehingga apa yang harus kami siapkan adalah per bagian dari per kostum tersebut. jika dihitung per bagian, entahlah berapa jumlahnya, hehehe. Semangat!! 

Bentuk sayap jadi, dan dicoba kenyamanannya sebelum di cat
Astri berlatih pose saat menopang sayap yang lumayan besar dan agak berat hihii :)
Ladhea fitting kostum penari Mandau putri yang sudah jadi

Sundari mencoba sayap yang hampir 70% jadi

Fatur mencoba sayap yang 80% jadi

Setelah beberapa bagian kostum besar (icon) jadi, kami mulai tahap fitting kostum. Kegiatan ini dilakukan agar model yang mengenakan kostum dapat merasakan apakah sayap yang dikenakan sudah nyaman atau belum, dan lain sebagainya. oleh karena itu, kami semua mencobanya untuk berjalan di sekitar SSRnB, guna mencoba kenyamanan sayap yang akan dikenakan saat karnaval JFW 2014. 
Jalan-jalan mencoba kostum dulu nih.. di jalan raya sekitar SSRnB
Baiklah, alhamdulillah H-1 minggu semua kostum sudah jadi. Kami langsung mulai fokus pada koreografi atau performance di sepanjang jalan nantinya. Maka kami susun jadwal latihan koreografi dan formasi. Oya, orang yang sangat berjasa bagi SSRnB adalah mas Daan Gautama yang berkenan membuatkan musik digital Kalimantan untuk perform di sepanjang jalan Malioboro. Terima kasih Mas Daan Gautama dan sang istri Mbak Icha, support Njenengan berdua sangat berarti bagi kami :)

Penari Mandau mengambil properti yaitu tameng (Mandau)

Memperhatikan gerakan yang diajarkan

Lincah bergerak diiringi musik digital Kalimantan karya mas Daan Gautama :)
Alhamdulillah, proses dan tahapan ini kami lalui dengan selamat dan bahagia. Tidak ada yang mengeluh. Kami jadi semakin akrab satu sama lain. Dan jaringan kami semakin luas. Untuk hasil akhir dan PERTUNJUKAN kan di hari H karnaval Jogja Fashion Week 2014, akan kami bahas dan ceritakan di postingan selanjutnya. Jangan sampai ketinggalan yaaa :)

Komentar