HRD #4: Launching Buku Nandur Srawung

Salam budaya!!
Hari keempat liburan, RnB bersama Fatur dan Damas bersepakat utk mengunjungi launching buku Nandur Srawung. FYI, Nandur Srawung adl tajuk pameran "Rupa-rupa Seni Rupa" yg diadakan di TBY pada 17-26 Nov 2014. Tajuk tersebut kemudian dikembangkan mjd buku sebagai rangkuman kegiatan pameran yg diikuti -/+ 500 seniman ini. Uwoow.

Setelah kenyang makan di Warung Simak (utara ISI), kami berempat langsung cuss ke tempat di mana launching diadakan (saya gatau alamatnya) pokoknya sebuah perpustakaan gitu deh, daerah barat ISI. Sampai sana skitar pukul 21.00 WIB, ternyata belum lama dimulai acaranya. Kami langsung mengisi daftar hadir dan mendapatkan buku!!

Hal yg ingin banyak saya utarakan di sini adl, performing art nya broo n sisstaa :)

Pertama, di atas panggung berukuran kurang lebih 3x2 meter, berdirilah sosok pemuda dgn dandanan ala ala gothic dgn body painting. Dan yg paling memancar dari dirinya adalah: GELANGnya. Gelang atau asesoris yg digunakannya di tangan kiri sangat menarik perhatian. Asesoris itu terbuat dari sekumpulan paku yg ditata sedemikian rupa. Saya pengen ngeZoom si gelang itu td, tPi apa daya, kameraku tak berdaya :(

Oke, skrg masuk ke esensi performnya. Musik mulai mengalun, lalu menghentak, dan pemuda itu melantunkan suaranya dengan berteriaaaakkk !!! Kalo anak muda jaman skrg bilang model vocal SCREAM gitu lhoo. Makin lama musik dan teriakan pemuda itu semakin keras. Kami para penonton dibuat melongo. Kenapa??? Karena aksi pemuda itu scream gada matinya, hehe, jd teriaknya gada istirahat, sambil nikmatin beat musiknya dia ngibasin rambutnya, uihh... Sampe pertunjukan berjalan -/+ 15 menitan, dia gitu terus, gada capeknya, hehe. Modelnya tuh satu lagu selesai, sambung lagi, hbs, sambung lagi, dan entah sampe brp lagu, yg saya paham hanyalah kuping saya ndengung trs gegara kerasnya musik yg di play.
Saat performing art scream itu berlangsung, saya sempat menebar pandangan ke sekitar, melihat ekspresi penonton yg bervariasi. Ada yg kalem, sambil terus menatap sang ke arah panggung, ada yg sambil senyum, ada yg mengerutkan dahi, ada yg tatapannya ke panggung tapi tanpa ekspresi, kegiatan mengamati ini yg asik, hehe.

Menurut saya pribadi, performing art yg dibawakan tsb cukup keren, keren krn dpt menyampaikan bahwa perform itu tdk sekompleks yg biasa kita pikirkan. Trus, rasa percaya diri yg tinggi dr performer, wiih... Saya acungi jempol deh! Kemudian, stamina performer yg mampu membawakan beberapa lagu secara beruntun dengan metode scream pula, wihh josss bangett deh. Terakhir, satu kalimat yg terus terngiang di telinga saya yg bs cukup saya cerna dari apa yg disampaikan sang performer itu, "Kita tidak akan MATI, tapi kita pasti LAPAR". Silakan diresapi sendiri ya arti kalimat itu :)

Melihat segala sesuatu, haruslah dari berbagai sisi, jangan hanya langasung ngejudge yg negatif aja. Itulah pelajaran yg bs saya simpulkan dr acara launching Buku Nandur Srawung :)

Komentar